ALAT BANTU PEMOTRETAN
a. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara
kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai
penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi
menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan.
Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada
dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat).
Jika menggunakan filter square, kita harus
menambahkan ring khusus di depan lensa. Untuk penggunaan filter yang
bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita
gunakan. Macam – macam filter dan kegunaannya antara
lain :
a.
filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b.
filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c.
filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d.
filter warna, memberi efek warna.
e.
filter soft, melembutkan objek.
f.
filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g.
filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h.
filter multi image, memberi efek multi image.
i.
filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j.
filter gradasi, memberi efek gradasi warna
b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini
berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa
karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada
hasil pemotretan. Flare dapat merusak hasil foto karena
menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat berguna
terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.
c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga
berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami
guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan
kecepatan (speed ) rendah/lambat dan untuk menopang
lensa-lensa panjang.
d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan
tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih
praktis.
e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi
yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutterditekan
karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara
langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang
biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya
tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.
f. Background
Kain atau latar belakang yang
digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam
penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai
kebutuhan.
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a. Flash
atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila
cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari.
Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada
siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash
pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal
dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya,
jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.
b. Slave
Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor.
Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light(sumber
cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung
dengan slave unit tersebut.
c. Sincro
Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu
menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang
lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari
sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d. Holder
atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa
perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai
penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang
pada body kamera.
e. Strobo
atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash,
tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo
dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC
atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main
light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis
ketika ada main light yang dinyalakan. Jika tidak
menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara
menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan
cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini
lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.
f. AC
Slave
Hampir mirip dengan strobo cara
kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar
atau menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan
cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai
corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya
juga digunakan untuk pemotretan double dan multi
expose.
h. Payung
Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih
luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung
reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga
yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan
cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan
yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk
bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas.
Kita juga dapat menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan
kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
j. Soft
Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain
dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang
dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung
reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam
ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber
cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna
gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk
mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.
l. Honeycomb/Sarang
Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan
bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya.
Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
m. Light
Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga
lampu studio.
n. Flash
Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan
sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor.
Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada
kamera.
o. Infrared
Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk
memancing nyala flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan
gelombang elektro
ALAT CUCI CETAK
1. Cuci
§ Changing Bag
Kantong hitam kedap cahaya yang berguna
untuk mengeluarkan film dari selongsongnya kemudian untuk kemudian digulung
di roller dan dimasukkan ke dalam developer
tank. Terdapat dua lubang untuk masuknya tangan dan satu lubang besar
dengan dua resleting untuk masuknya peralatan cuci film.
§ Alat pemotong /
gunting
Untuk memotong film setelah digulung
ke roller.
§ Developer tank
Tabung berbentuk silinder yang kedap
cahaya dan digunakan untuk mencuci film secara manual. Di dalam alat ini
terdapat roller yang berfungsi menggulung film dari selongsong
film.
§ Chemical
Cairan untuk memproses film (proses
cuci), yaitu
- Developer,
mengembangkan emulsi.
- Stopbath, menghentikan
pengembangan.
- Fixer, menetapkan
gambar.
- Air, membilas hasil
cucian dan cetakan.
- Wetting agent,
menghilangkan bercak-bercak pada film dan menghindari goresan pada negatif
Chemical di atas, dalam
penggunaannya harus berurutan.
§ Thermometer
Untuk mengukur suhu ruangan sebagai
patokan waktu dalam mencuci film
§ Gelas Ukur
Untuk memudahkan dalam menakar banyaknya
chemical yang akan digunakan dalam memproses film.
§ Penjepit film
Alat yang berguna untuk mengeringkan
film yang sehabis dicuci dengan cara digantung untuk menghindari negatif
terlipat-lipat dan menghindari baret.
1. Cetak
§ Chemical
Chemical yang digunakan untuk proses
cetak disini sama saja dengan yang digunakan dalam proses cuci tapi tidak
memerlukan wetting agent.
§ Enlarger / vergroot
apparaat.
Alat untuk mencetak foto. Dengan
lampu yang mempunyai watt besar untuk menyinari negatif dan membakar kertas
foto. Enlarger dihubungkan dengan timer yang berfungsi untuk
mengatur waktu yang diperlukan untuk menyinari negatif foto. Perlengkapan
enlarger hampir sama dengan kamera yaitu mempunyai pemfokusan dan diafragma.
§ Bak
Berbentuk segi empat untuk tempat
chemical cetak yang ukurannya cukup untuk kertas foto yang akan kita cetak
(biasanya 10 R sampai 12 R).
§ Penjepit kertas
Untuk menghindari kontak langsung
dengan chemical dan meminimalisir baret pada hasil cetakan, maka diperlukan
alat yang satu ini.
§ Dryer / pemanas
Mengeringkan kertas foto yang telah
dicetak lebih merata agar foto tidak mengalami bercak-bercak.
ALAT PENYIMPANAN DAN PERAWATAN
PERALATAN FOTOGRAFI
1. Dry
Box
Lemari anti lembab untuk menyimpan
peralatan fotografi yang sangat rentan terhadap serangan jamur terutama pada
lensa. Lemari ini dilengkapi dengan lampu yang mempunyai watt rendah (biasanya
2,5 watt) agar suhu lemari tetap terjaga dan mengantisipasi kelembaban. Suhu
yang dianjurkan adalah 20°C.
2. Waterproof
Bag
Tas kedap air yang berfungsi sebagai
tempat sementara peralatan fotografi pada saat hunting ketika musim hujan, agar
peralatan fotografi kita tidak basah.
3. Blower
Brush
Alat yang dapat mengeluarkan
semburan udara untuk membersihkan debu yang menempel pada kamera.
4. Tisu
Lensa
Tisu khusus untuk membersihkan
lensa.
5. Silica
Gel
Zat pengering yang digunakan untuk
menangkal kelembaban